Entah kenapa dalam perjalanan yang panjang di poros Samarinda-Muara Tae kali ini pikiranku tak bisa lepas dari Aziz. Bukan karena kangen pastinya karena baru ketemu kemarin. Pastinya juga bukan karena hutang karena sudah kulunasi. Mungkin karena ini bulan suci Ramadhan sehingga urusannya jadi ke religius-religius gitu.
Nah, Aziz ini sudah bergelar Haji Kecil, sudah beribadah Umroh ke Mekah. Jadi Aziz ini belum pernah ke London atau Paris atau New York atau Bangkok atau Tiongkok (kalau Rengas Dengklok sih udah kali), tapi dia sudah ke Mekah, mungkin yang paling penting dari semua kota itu. Jadi dia sekarang bergelar Haji Kecil padahal dia tidak punya gelar Drs., Ir., DR., SH, MBA, MM, atau SPi, SPet, SHut, atau apapun.
Memang Haji Kecil sudah paling pas juga sih dengan postur tubuhnya. Ini hal berikutnya yang membuatku memikirkan Aziz dalam perjalanan ke Muara Tae ini, soal pisik. Yang paling sesuai dengan gambaran Asterix ya dia ini lah. Kecil, bengil, tengil, siap kelahi dan ditugaskan ke manapun. Begitulah si Azizterix ini. Plus kualitas-kualitasnya yang lain, seperti misalnya dengan gajinya yang kecil sebagai pengelola T-Port dulu dan beberapa tahun terakhir sebagai sekretaris BPT kok bisa dia pergi ke Mekah, ngasih aku utangan untuk beli rumah, kumintain rokok setiap hari (Sampoerna Kretek).
Mungkin memang irit dia ini: naik angkot saja, kontrak rumah
di pelosok mana gitu, handphone Samsung 200 ribuan, tidak minum-minum
kecuali sesekali tiap dua atau empat tahun, liburan keluarga paling ke
Kebun Raya Bogor (naik angkot, karcis gratis untuk anak di bawah lima
tahun, boleh membawa makanan dan minuman dari luar, tidak seperti
kafe-kafe atau restoran atau bioskop-bioskop itu), makan nya sedikit
banget (sehingga juga tidak pernah menciptakan beban, khususnya bagi
motornya Pak Asuy).
Jadi inilah pemikiranku di sepanjang jalan ke Muara Tae: untuk
menandingi yang berkuasa, mewah, kaya, kuat, seram dan besar maka kita
perlu menjadi kecil. Seperti juga kata kitab suci, Kecil mengalahkan
besar.
Ini nampaknya tema perjalanan ziarah ke Muara Tae kali ini di bulan suci. Selamat Berpuasa!
posting ini ditulis oleh A. Ruwindrijarto
Rabu, 24 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
untung fotonya mas Aziz bukan foto waktu pengkaderan di sulut yang ada antenanya itu hehehehehe
Posting Komentar