Tepat di hari ini, Minggu 3 Juli 2011, sehari sebelum hari kemerdekaan Amerika Serikat, para warga kampung Muara Tae berkumpul di sebuah kawasan hutan kecil yang disebut Utak Melinau. Sesuai namanya, "utak" berarti kepala dan "melinau" adalah nama sungai kecil yang mengalir di wilayah Muara Tae. Maka kawasan hutan kecil tersebut adalah sebuah kawasan penting bagi kehidupan di kampung itu karena merupakan daerah hulu sungai, asal muasal munculnya air yang menjadi urat nadi kehidupan orang Dayak Benuaq.
Dimulai dari beberapa orang saja yang ingin melindungi hutan terakhir milik mereka. Kini jumlah mereka sudah semakin banyak. Pondok jaga pertama di Utak Melinau, kini juga bertambah di tempat lain diantaranya Utak Melipeh, Utak Ngadaaq dst. Pondok-pondok jaga tersebut akan jadi basis pertahanan terhadap kawasan2 hutan tersisa di kampung ini. Pak Asuy, Pak Singko, Pak Sedan, dan Pak Itun adalah beberapa diantara para pendahulu inisiatif penyelamatan hutan dan tanah yg jadi sumber penghidupan utama di Muara Tae secara turun-temurun. Dan mereka pun tak sendiri, karena kepala desa (
petinggi) Muara Tae pun mendukung inisiatif yg mulia tersebut.
Hari ini, para pejuang kemerdekaan Muara Tae mengumumkan perjuangan mereka pada dunia luar. Memang mereka tdk membuat pengumuman resmi layaknya pencanangan program Pemerintah. Mereka hanya melakukannya dengan meresmikan berdirinya pondok jaga mereka secara adat. Tidak serba mewah namun penuh ritual sesaji bagi arwah para leluhur, mohon perlindungan dari Sang Pencipta, dan sedekah bagi bumi.
"Akhirnya aku memilih pergi ke Muara Tae, ...", ucap A. Ruwindrijarto (Ruwi), pimpinan tertinggi Telapak, saat mengawali surat elektronik yang dikirimkan kepada saya tadi malam. Secara pribadi dan kelembagaan, ternyata acara ritual ini juga didukung oleh
Telapak, sebuah perkumpulan individu berbasis di Bogor yg bertujuan mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam hayati yang berkeadilan. Ruwi memang secara khusus datang di pondok jaga Utak Melinau utk memberikan dukungannya. Ia sempat mengirimkan kabar singkat mengenai kedatangannya sekaligus dua buah foto yg diambil dan dikirimkan langsung dari kawasan hutan Utak Melinau.
0 comments:
Posting Komentar