Rabu, 15 Juni 2011

Membangun Pondok Jaga Hutan (selanjutnya)

Posting ini kami tampilkan dari sebuah tulisan singkat mengenai perkembangan terbaru para tim relawan Telapak yang saat ini berada di Kampung Muara Tae.

------------------------------------------------------------------

Muara Tae, Selasa 14 Juni 2011

Kemaren selama seharian kami membantu pendirian pondok jaga di areal hutan/ladang yang dikelola Pak Saydan. Lokasinya persis berseberangan dengan areal landclearing PT. BJSM dan camp para pekerjanya, kira-kira 200 meter jauhnya.

Kelompok gotong royong itu dipimpin Pak Asuy dan Pak Saydan sebagai wakilnya. Selain Karno, Jean dan Panji, Pak Atang, yang berdomisili di Samarinda Utara sebagai petani sayur & padi-sawah, juga turut serta membantu.

Pandang-pancang pondok telah didirikan dengan memanfaatkan pohon akasia yang tumbuh liar di situ, rupanya ia berasal dari biji-bijian pohon sejenis yang ditanam perusahaan HTI di sekitar situ. Bentuk pondok adalah rumah panggung, kira-kira dua meter dari tanah, dan tersamarkan oleh keliaran semak belukar, yang menguntungkan bagi kita karena sulit dilihat dari arah camp pekerja. Tapi sebaliknya. Mereka mudah kami lihat dari sini.

Hari ini, Selasa 14 Juni 2011, kelompok itu akan melanjutkan pekerjaan pondoknya, dengan tambahan bala bantuan dari Pak Sinkngo & Ismail anaknya. Para kerabat Pak Saydan juga turut berperan serta, meski tak berbentuk tenaga melainkan dukungan finansial. Tak apalah. Tokh finansial diperlukan untuk melengkapi pendirian pondok, membeli seng untuk atap, menambahi paku dan peraltan kerja lainnya.

Sementara para relawan Telapak tetap melaksanakan rencana semula.  Bahwa ukuran keberhasilan penyadaran di kampung diorientasikan pada dua hal besar,
  1. Memobilisasi mereka dalam kerja gotong royong pendirian pondok-pondok jaga dalam kelompok gotong royong, khususnya di hutan/ladang yang berbatas langsung dengan areal landclearing PT. BJSM. Disamping segi bergotong-royong, diskusi kritis penyadaran juga patut diselenggarakan di tengah istirahat kegiatan pembangunan pondok.
  2. Bila untuk yang (poin 1) mereka tak bisa terlibat aktif karena kesibukan kerja dari setiap keluarga, setidaknya mereka turut bersetuju atas petisi yang disusun untuk memepertahankan hutan/ladang & menolak perampasan tanah PT. BJSM.
Maka, kami tetap membagi dalam 2 tim yang saling berkoordinasi dengan ketat, agar informasi di atas/hutan dan di bawah/kampung dapat terdistribusi dengan baik.

0 comments:

Posting Komentar